Minggu, 21 Maret 2010

SETTING CDI XP 301STEP 2 PADA HONDA TIGER

Bosan dengan performa motor Tiger 2000 Tahun 96, aku putuskan untuk menambah performanya yang aku inginkan hanya untuk setting harian dimana tak terlalu banyak ubahan pada sektor mesin.
Dari brosing berbagai blog, memang banyak pilihan yang bisa dikerjakan mulai dari setting karbu dengan venturi yang lebih besar, pake knalpot free flow, ganti gir dengan suptitusi honda MEGAPRO dll. Pilihanku jatuh pada penggantian CDI awalnya banyak pilihan mulai dari REXTOR, BRT DUAL BAND dan CDI XP. Semua CDI ini punya kelebihan dan kekurangannya. Pilihanku jatuh pada CDI XP mengingat aku pernah memakainnya untuk V IXION ku dan hasilnya memuaskan.
mengingat untuk CDI XP ini tidak dijual secara umum (kecuali versi ciomas) maka aku mengontak beberapa suplayer, dari SIAM MOTOR di Slipi, Boang, dll. Akhirnya aku ambil CDI tersebut lewat Bung IVAN (VJ MOTOR yang beralamat di Komplek Baret Biru III gang Flamboyan Cijantung).
Kelar order CDI dipasang, CDI XP 301 step 2 ini bukan CDI Plung and Play, memgingat 1 CDI bisa dipakai untuk berbagai type motor ( Megapro, GL PRO, Supra x lama, revo serta Grand atau honda astrea prima). Khusus untuk honda Tiger, dari soket CDU asli hanya kabel pulser, Ground dan kabel coil yang dipakai. kabel Kontak dan Spul CDI AC di istirahatkan, sedangkan untuk konsumsi arus diambil dari swit rem belakang.
Setelah beres semua, aku coba running dan hasilnya sungguh mengecewakan padahal aku telah mematuhi petunjuk penyetingan dimana untuk keperluan harian gas di tahan di RPM 3000 dan CDI di Adjust ke kanan (ada alat dan lubang trim untuk adjustingnya) sampai mesin berubah derajat pengapiannya (mesin berubah dari idle 3000 rpm langsung meloncat ke 5000 rpm) setelah itu skrup idle pada karburator di normalkan pada RPM 1300. Pada setingan awal ini motor tenagannya seperti tertahan dan naiknya musti diurut alhasil kondisi mesin hanya enak untuk kecepatan tinggi (di atas 80 km, tenaga di bawah ngedrop walaupun mesin teriak. Aku coba berbagai setting mulai dari 2500 sampai 4500 RPM. Untuk settingan RPM 4500 motor mulai enak, RPM atas setelah lepas dari 4500 rpm tenaga ngisi terus dan gaspun seolah nurut sesuai bukaan tangan, namun putaran dibawah 4500 brebet dan knalpot sering terjadi back fire. Kondisi di atas persis seperti yang dialami BRO X yang posting di HONDA TIGER COMUNITY sampe beberapa kali istirahat makan kue putu karena gak ketemu setngannya.
Dari kondisi di atas, akhirnya secara kebetulan aku menemukan solusinya walaupun gak pake running motor. Logikanya begini :
1. Bila settingan derajat pengapian terlalu tinggi motor enak di RPM atas namun brebet di posisi idle.
2. Bila setting derajat pengapian di posisi rpm bawah motor enak di di rpm tinggi namun kondisi rpm tengah (7000 rpm sampai idle ) rpm susah naiknya dan mesin cepat panas

dari kondisi di atas, aku coba menghidupkan motor dan dalam kondisi idle aku trim derajat pengapian sampai lampu led nyala merah, lalu perlahan aku trim berlawanan jarum jam sampai ketemu nyala led hijau setelah itu motor digas perlahan, nanti akan ketahuan di rpm berapa derajat pengapiannya berubah. usahakan di rpm 3500 led merah baru nyala.
untuk kondisi demikian tigerku terasa paling enak. untuk jalan santai tidak brebet gas dibejekpun nurut, mesin dalam keadaan panas ideal. Mungkin untuk tiger yang lain akan berbeda pula derajat pengapian yang sesuai.
dari uraian di atas aku mendapat kesimpulan sebagai berikut :
1. usahakan mengetrim motor dalam keadaan idle saja karena hal tersebut akan lebih tepat seberapa RPM yang diinginkan mesin dari pada mensetting derajat pengapian lewat patokan RPM( RPM di trim lewat skurp idle sampai 3000 atau 25000 dll baru andju trim CDI dimainkan sampai led dari hijau menjadi merah) (CDI XP dapat membaca perubahan setting mesin secara otomatis)
2. sesuaikan patokan skrup udara pada karbu sampai didapat posisi yang paling tinggi

....selamat mencoba....thaks to BUNG IVAN yang telah membantu di malam itu, Gimana proyek V IXION 6 Speednya dah kelar belum?

NB :
top speed sebelum ganti CDI 118 KM
top speed setelah ganti CDI XP 301 dengan trek yang sama dapat 125 KM.
kondisi motor :
bobot rider 90 kg
karbu standar PJ 40 MJ 122
Knalpot NINJA 250
Piston over size 25
coli adrion cmc 2a
busi NGK iridium dengan celah busi 1 mm

untuk gir dengan setingan megapro standar top speed dapat 132 KM

Selasa, 12 Januari 2010

TIGER MANIA

Ahir tahun mestinya perlu disambut dengan suasana baru, namun bagiku hal tersebut berjongalan biasa saja alias tanpa adaperubahan. Memang ada suatu yang baru di garasi, Sebuah Handa Tiger Warna Merah nongkrong namun bila dilihat dari tahunnya jaduuul banget ya keluaran 1986 Bos!!! ya mau apa lagi yang pengting namanya Tiger mau tiger tua, reva new revo apalah yang penting macan.
Aku bukan maniak Tiger namun karena budget hanya memperbolehkan dia sebagai suatu pilihan yah mau apalagi?. FU 2008 dah digondol maling, V ixion kesayanganpun dah di embat juga ma tuh maling 2 tahun 2 motor suatu pengalaman yang menjengkelkan ditambah lagi mau bergaya malah ketipuuuuu ma si minerva CBR LOOk rasa mesin penggiling padi.
Mudah mudahan si macan ga macem macem lagi, Baru 1 bulan dia dah minta 2 jeti tuk dandan daleman ama sendal Batlax.
Sory Chan kau hanya untuk hari libur kata bini ga boleh macan ga boleh maen ke kantor biar orang ga iri mosok 4 tahun dah gonta ganti motor, dari si vega ganti raider 125 trus ganti spin trus nambah FU trus pake mimin 150 trus pake V ixion Truz pake tigi, emang PDG MOTKAZZZ YAAAAA